Kamis, 15 Desember 2011

EUPHORBIA MILII

http://www.tropicanursery.comTANAMAN HIAS EUPHORBIA(Euphorbia milii)
A. Latar Belakang
Euphorbia adalah merupakan salah satu famili Euphorbiaceae yang mempunyai lebih dari 2000 spesies. Famili ini tumbuh tersebar di daerah tropis, mulai dataran rendah hingga dataran tinggi. Tanaman yang tergolong sukulen dan menyerupai kaktus ini sangat menyukai sinar matahari, sehingga akan menampilkan bunga yang semarak apabila diletakkan di tempat yang terbuka dengan penyinaran matahari penuh.
Tanaman hias seperti euphorbia memerlukan lokasi tumbuh pada kisaran temperatur 4-40 celcius.Di habitat aslinya tanaman ini tumbuh di lahan terbuka dan cukup toleran berada di lokasiternaung. Pertumbuhan tanaman euphorbia, baik vegetatif (pertumbuhan tunas, daun, batang dan akar) serta pertumbuhan generatif (pertumbuhan bunga,buah dan biji) tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik, tetapi juga oleh faktor iklim dan pemeliharaan. Faktor iklim meliputi suhu, cahaya dan kelembaban.
B. Sejarah dan Asal-usul Euphorbia Milii
Euphorbia berasal dari daerah Madagaskar dan kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Nama Euphorbia berasal dari nama Euphorbus, seorang dokter dari Mauritania, Afrika Utara, yang telah berjasa pada rajanya. Meskipun demikian, beberapa spesies diakui merupakan tanaman asli daerah lain. Misalnya Euphorbia characias subsp. Wulfenii dari Portugal, Euphorbia griffithii dari Himalaya, dan Euphorbia marganita dari amerika Utara. (Purwanto, 2006)
Euphorbus yang membawa euphorbia bersosok unik dan berbunga cantik itu menyebar ke Cina dan Thailand. Penyebaran tanaman ini tidak lepas dari jasa pedagang pada zaman kerajaan Sukhothai. Etnis Cina di Thailand meletakkan euphorbia di depan rumah untuk menghalau roh jahat. Mereka menancapkan dupa serta mengikat tali merah di bagian pot. Tanaman tersebut dipercaya membawa keberuntungan, kesuksesan dan kemakmuran. Semakin besar dan banyak bunga, semakin beruntung dan sukses pula pemiliknya. (Soedijono dan hartono, 2007)
Sebagaimana halnya tanaman lain, euphorbia juga diberi nama latin untuk mempermudah komunikasi. Sistem tata nama berdasarkan Binomial Nomenclature yang dipelopori oleh Carolus Lineaeus pada tahun 1750-an yang terdiri atas dua kata, yaitu genus dan spesies. Sistem klasifikasi euphorbia menurut Lawrence (1959) adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo: Archichlamydeae
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia milii
Euphorbia griffthii Dll.
C. Morfologi
Secara morfologi, tanaman euphorbia dibagi atas beberapa bagian yaitu akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
1. Akar
Akar euphorbia, sebagaimana semua tanaman dikotil, adalah akar tunggang. Akan tetapi, tanaman yang diperbanyak dengan setek memiliki perakaran serabut. Akar tersebut tumbuh langsung dari pangkal batang. Akar yang sehat berwarna putih kecoklat-coklatan, sedangkan akar yang sudah tua berwarna coklat. (Purwanto, 2006).
2. batang
Batang euphorbia ada dua macam, yaitu bulat dan bersudut. Batang ini tumbuh tegak menjulang ke atas, tetapi beberapa spesies ada yang melengkung. Sebagaimana tanaman kaktus, euphorbia tidak berkayu. Akan tetapi, dengan semakin bertambahnya umur tanaman batang akan mengeras. (Purwanto, 2006).
Batang euphorbia tidak berkayu, tetapi jika tumbuh membesar akan mengeras. Bentuk batangnya ada yang bulat, ada pula yang bersudut. Batang ini ditumbuhi duri, ada yang berduri tunggal, ganda, dan duri yang berkelompok. (Anonima, 2007).
3. Daun
Bentuk daun euphorbia bervariasi, meskipun tidak terlalu banyak, ada yang berbentuk bulat telur, lonjong dan jorong. Masing-masing daun mempunyai ketebalan berbeda-beda. Hampir semua daun tidak bertangkai tetapi duduk pada batang. Tepi daun tidak bergerigi. Ujung daun juga bervariasi, ada yang runcing, tumpul dan ujung terbelah. Susunan daun euphorbia berselang-seling atau saling berhadapan dan duduk pada ruas batang tanaman. (Purwanto, 2006). Tulang daun menonojol, terutama tulang pada bagian tengah keras. Warna bervariasi mulai dari hijau muda hingga tua. Secara umum, daun euphorbia tunggal berbentuk pipih, bergelombang atau melengkung.
Munculnya euphorbia impor semakin banyak denganvariasi tanaman yang beragam, termasuk ciri dari daunnya, beberapa variasi bentuk daun sebagai berikut :
a.       Bentuk daun ada empat macam, yaitu
simetri yang ditandai dengan ujung daun lancip, oval dengan ujung daun lancip mengecil, lurus dengan ujung daun agak membulat dan bentuk hati dengan ujung daun terbelah menjadi dua bulatan.
b.      Pangkal daun ada tiga macam, yaitu
pangkal melebar, lanset, dan lancip mengecil. (Hapsari dan Budiana, 2007).
4. Bunga
 
Bunga euphorbia muncul membentuk dompolan-dompolan, setiap dompol terdiri atas 4-32 kuntum. Ada empat bagian utama bunga, yaitu mahkota bunga semu, benang sari, putik dan bakal buah. Mahkota bunga yang berwarna-warni yang kita kenal sebagai bunga sebetulnya adalah brachtea (seludang) bunga yang sudah mengalami modifikasi sehingga menyerupai mahkota. Oleh karena itu, sering kali bunga euphorbia disebut bermahkota semu. (Purwanto, 2006).
Umumnya tanaman ini memiliki bunga sejati yang sempurna dengan organ seksual jantan dan betina yang lengkap. Namun, ada juga yang memilki bunga yang tidak sempurna yang tidak memiliki organ seksual dan bersifat steril, sehingga tidak dapat digunakan untuk perbanyakan generatif. Beberapa kultivar memiliki bunga yang keseluruhannya merupakan bunga yang tidak sempurna. Ada pula tanaman yang sebagian bunganya merupakan bunga sempurna dan beberapa kondisi tumbuh bunga yang tidak sempurna. (Anonimb, 2009).
5. Buah
Tanaman ini termasuk mudah berbuah. Buah muncul karena adanya pembuahan atau bersatunya benang sari dan putik. Penyerbukan dapat terjadi secara alami dengan bantuan serangga atau manusia. Buah muncul setelah 3-6 hari dari penyerbukan. (Hapsari dan Budiana, 2007). Buah berbentuk seperti kapsul dan tersusun membentuk dompolan yang terdiri atas 3-4 buah. Buah ini terletak di ujung tangkai bunga. Buah muda berwarna hijau dan apabila sudah tua buah akan berwarna coklat. Buah tua harus segera dipetik, sebelum pecah dengan sendirinya. Pemetikan buah dilakukan pada pagi hari, karena pada siang hari biji yang sudah kering akan terpelanting bila terkena sinar matahari. (Purwanto, 2006).
6. Biji
Biji euphorbia terdapat di dalam buah. Biji yang berwarna coklat tua ini berbentuk bulat, dengan diameter antara 0,3-0,5 cm. Biji akan terbentuk setelah 3-6 hari sejak penyerbukan dan dapat segera disemaikan setelah dipetik. (Purwanto, 2006).
D. Syarat tumbuh
Euphorbia sangat menyukai sinaran panas matahari secara langsung. Jika diletakkan di bawah naungan, euphorbia hanya akan semarak dengan daun tidak dengan bunga sedangkan jika diletakkan di bawah matahari langsung maka dapat membantu euphorbia tersebut untuk menghasilkan bunga. (Anonimc, 2008).
Euphorbia termasuk tanaman yang memiliki toleransi tinggi terhadap suhu udara. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah yang bersuhu hangat pada siang hari hingga dataran tinggi dengan suhu relatif rendah. Batas suhu yang dapat diterima euphorbia adalah 21-27° C. kisaran suhu di Indonesia, terutama di dataran rendah cocok bagi pertumbuhan euphorbia. Bahkan, kebanyakan euphorbia yang tumbuh di dataran rendah (di bawah 600 m dpl) lebih bagus pertumbuhannya dibandingkan dengan yang tumbuh di dataran tinggi. (Purwanto, 2006).
D. Jenis-jenis Euphorbia
Tanaman hias euphorbia dapat dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan bentuk dan warna daun, yaitu antara lain :



1. Good Bless You
Mahkota bunga berbentuk hati, saling menumpuk, warna merah menyala dengan garis hijau pada ujung mahkota dan benang sari kuning kemerahan. Jumlah kuntum agak banyak, sekitar 8 kuntum dalam satu dompolan.
2. Color Burst
Mahkota bunga berbentuk hati, saling menumpuk dan menyilang, warna krem semburat merah, benang sari berwarna hijau. Dalam satu dompolan terdapat sekitar 8 kuntum.
3. Silver Throne
Mahkota bunga berbentuk hati, saling menumpuk dan menyilang, warna putih, benang sari kuning. Ada sekitar 8 kuntum dalam satu dompolan.



4. Ace of Heart
Mahkota bunga berbentuk hati, saling menumpuk, warna putih bercorak merah muda, benang sari merah. Jumlah dalam satu dompolan sangat banyak, dapat menjadi 32 kuntum.
5. Golden Eagle
Mahkota bunga berbentuk hati, saling menumpuk, warna putih kekuningan, benang sari kuning. Dalam satu dompolan terdapat 8 kuntum.








6. Chiang Mai
Mahkota bunga melengkung, saling menumpuk dan menyilang warna merah muda dengan benang sari kemerahan. Jumlah kuntum dalam satu dompolan sekitar 8 kuntum.

7. Angel Face
Mahkota bunga berbentuk hati, saling menumpuk dan menyilang, warna putih di   tengah bergradasi kemerahan pada ujung mahkota, benang sari kuning kemerahan. Jumlah kuntum dalam satu dompolan sekitar 8 kuntum.







8. Breathles
Mahkota bunga berbentuk hati, saling menumpuk dan menyilang, warna putih dengan garis tepi merah, benang sari kuning. Dalam satu dompolan terdapat sekitar 8 kuntum bunga.
9. First Kiss
Mahkota bunga berbentuk melengkung, saling menumpuk dan menyilang, warna merah menyala, benang sari merah. Jumlah kuntum agak banyak, sekitar 8 kuntum dalam satu dompolan.







10. Moon Like
Mahkota bunga berbentuk hati, saling menumpuk dan menyilang, warna putih bercorak merah muda, benang sari kuning kehijauan. Jumlah kuntum sedikit, sekitar 4 kuntum dalam satu dompolan.
11. Faboulus Splash
Mahkota bunga berbentuk melengkung, saling menumpuk dan menyilang, warna   putih kekuningan dengan corak hijau pada ujung mahkota, benang sari kuning. Jumlah bunga sekitar 8 kuntum dalam satu dompolan.






12. Forever Green
         
Mahkota bunga berbentuk melengkung, saling menumpuk, warna hijau muda. Dalam satu dompolan terdapat sekitar 8 kuntum bunga. (Hapsari dan Budiana, 2007).
E. Memperbanyak Euphorbia
            Sebagai tanamn berbunga dan berbiji. E. milii dapat diperbanyak dengan cara generative dan vegetative. Perbanyakan secara geberatif dapat dilakukan dengan menyemai biji yang dibuahi dan telah mask fisiologis. Sementara itu perbanyakan secara vegetative dilakukan dengan setek batang, setek batang menggantung, sambung pucuk, setek daun, dan kultur jaringan.
Persilangan E. milii
Satu penelitian di Belanda menyatakan bahwa E. milii memiliki gen yang tidak stabil. Kromosom yang memengaruhi warna bunga umumnya berada dalam kondisi linkage (terpaut) pada suatu varietas. Dengan demikian, untuk mendapatkan turunan yang sama pada generasi berikutnya kemungkinan sangat kecil. Dengan probabilitas sifat genietik yang demikian, sulit untuk memproduksi benih hibrida.
            Biji ephorbia dihasilkan dari penyerbukan alami atau penyerbukan buatan. Penyerbukan alami biasanya terjadi dengan bantuan lebah atau semut. Penyerbukan dapat terjadi dalam bunga itu sendiri (self polination) atau terjadi secara silang (cross pollination). Penyerbuakan bebas (open pollinated), tidak perlu dilakukan kastrasi atau pembuangan serbuk sari yang tidak dikehendaki. Bunga tersebut dibiarkan menyerbuk alami atau denga bantuan manusia.
Pada penanaman di luar greenhouse, untuk mendapatkan biji tertentu, sebelum terjadi penyerbukan benang sari di ambil dan disilangkan dengan bunga lain yang sama varietasnya untuk mendapatkan hibrida baru. Agar proses pembuahan berlangsung sempurna, penyerbukan sebaiknya dilakukan pada waktu yang tepat, berkaitan dengan temperature dan kelembapan bunga, waktu penyerbukan disesuaikan dengan kondisi mikroklimate lahan dan cuaca tempat tersebut.
Penyerbukan akan berhasil bila dilakukan pada temperature hangat disertai kelmbapan rendah. Didaerah tropis seperti Indonesia, kondisi tersebut berlangsung pada pukul 9.00 – 11.00. kelembapan bunga yang tinggi akan menghambat pembuahan. Penyerbukan sebaiknya dilakukan saat cuaca cerah. Untuk menghindari penyerbukan silang dan menjaga kestabilan mikroklimat, bunga yang sudah diserbuki ditutup dengan kantong polinasi yang terbuat dari kertas minyak atau plastic berventilasi
Setelah terjadi pembuahan biji akan segera terbentuk. Dari setiap bunga biasanya dihasilkan 2 atau 3 biji. Pada awal pembuahan kulit biiji dilapisi senyawa seperti gelatin sehingga terasa lengket jika dipegang. Setelah mask fisiologis, lapisan gelati tersebut mongering dan biji terlepas dari tangkai dasar buah. Apabila bermaksud mengumpulkan dan menyimpan biji, sebaiknya lakukan saat biji belum terlalu kering dan lapisan lender sudah tidak lengket. Biji yang terkumpul dikeringkan dan disimpan dalam amplop kertas. Biji euphorbia disarankan untuk tidak disimpan terlalu lama, karena lembaga biji mengandung banyak lemak sehingga mudah mengalami deteriorasi pada suhu ruang. Penyimpanan sebaiknya dilakukan dalam lemari pendingin dengan amplop aluminium foil.
Penyemaian biji
       Biji yang telah masak dikumpulkan dapat segera disemai atau disimpan terlebih dahulu sebelum habis umur simpannya. Sebagai media semai dapat digunakan media semai umum atau campuran


Sumber
google book n some pdf or click www.tropicanurcery.com

4 komentar:

  1. Mohegan Sun Mens Titanium Wedding Rings | Tatiana's Tinties
    Make a Mens Wedding titanium trim as seen on tv Ring - Tinties at the Tatiana's Tinties ford transit connect titanium at gr5 titanium Tatiana's Tinties, with titanium band ring our easy-to-use titanium app jewelry collection.

    BalasHapus
  2. Vampires in the Enchanted Castle casino - FilmFileEurope
    Vampires in the Enchanted filmfileeurope.com Castle Casino. microtouch solo titanium Vampires in the Enchanted 바카라 사이트 Castle Casino. 출장안마 Vampires in the Enchanted Castle Casino. Vampires หารายได้เสริม in the Enchanted Castle Casino. Vampires in the Enchanted

    BalasHapus